The Inspiring Annette Siallagan

18 April 2008, hari dimana aku bertemu dengan seseorang yang selanjutnya membuat aku terkagum-kagum dan bangga padanya, bangga pernah mengenalnya.

Bagaimana ngga, seorang yang sedari lahirnya tidak memiliki darah Batak sama sekali, tapi ternyata sisa hidupnya dia habiskan di tanah batak dan hidup bersama dengan lelaki batak. Dan kini, kakak yang cantik jelita ini sudah dikarunia dua anak dan satu putri. Dia lah Annette Siallagan, nyonya Silalahi. Ibu dari Marco, Julia, Otto Silalahi.

Dari pertama sekali berjumpa aku langsung merasa nyaman berada di sampingnya, berbicara dengannya. Dia sangat cerdas, sederhana, bersahaja. Selera humornya sangat tinggi, dia tau bagaimana caranya membuat orang lain merasa nyaman duduk berlama-lama di sampingnya. Setidaknya, itu lah yang aku alami.

Cara dia menyampaikan cintanya yang begitu besar terhadap keluarganya, tanpa terkesan berlebihan. Dia sudah seperti ibu-ibu batak pada umumnya, yang tidak bisa berlama-lama dari keluarganya, dari rumahnya, dari Tao Tobanya. Luar biasa. Bagaimana mungkin, seseorang yang sedari lahirnya bukan Batak, baru tau Danau Toba sejak 15 tahun lalu, tapi begitu mencintai Danau Toba lebih dari orang yang tinggal di lingkungan Danau Toba sepanjang hidupnya.

Cinta dan kekaguman lah yang membawa langkahnya ke Danau Toba tercinta. Sedari dulunya, dia memang jiwa petualang, dia banyak menghabiskan waktu untuk menjelajah tempat-tempat yang menarik hatinya di belahan bumi ini. Dia sudah beberapa kali mendengarkan keindahan Danau Toba, tapi puncaknya, pada waktu dia di Thailand, semakin sering dia mendengarkan orang-orang membanggakan Danau Toba, dan membuat dia ingin tau, seindah apa Danau kelima terbesar di dunia itu. Apakah memang betul yang dikatakan orang-orang bahwa pemandangan dan alamnya luar biasa indah. Ternyata pada waktu dia menginjakkan kaki di Danau Toba, bukan hanya keindahan yang dia dapatkan. Tapi jatuh cinta dan kekaguman yang tiada henti.

Menurutku, Danau Toba juga sangat mencintai dia, sehingga tidak rela melepaskan dia untuk kembali ke kampung halamannya di Jerman sana. Maka Tuhan pun mempertemukannya dengan belahan jiwanya di Tuktuk, seorang lelaku yang sangat beruntung, dia lah ito Anthony Silalahi. Yang kemudian menikahinya, menjadikannya boru tulang, anggota sarikkat Siallagan ( seperti kata dia ), menjadi parhobas dalam setiap ulaon Siallagan. Menyadari dimana dia sebagai boru, dimana sebagai hula-hula. Tau betul artinya Dalihan Tolu dan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.

Aku bangga padanya. Dia selalu menyebutku, anggi…

Sekali lagi, aku bangga dan kagum dibuatnya, di Hari Sabtu, 1 November 2008, pada saat santai sore di rumah, aku lihat sosoknya di SCTV, dimana dia akan menjadi sosok minggu itu yang akan ditayangkan di liputan 6 siang di hari Minggu, 2 November 2008. tak kepalang gembiranya aku. Dan aku pun mengirimkan sms padanya, mengatakan kebanggaanku padanya. Saat itu juga, aku langsung mengirim sms ke beberapa kawan untuk menyaksikan dia besok di SCTV. “Horas, tonton hamu marsogot liputan 6 siang da, adong akkanghu disi, sebagai sosok minggu ini, bereng hamu ma, salah satu Batak keren do i.Horas”. mulai dari yang Batak sampai non Batak aku kirimi semua. Supaya mereka bisa lihat si boru Batak keren satu ini.

Dan hari Minggu nya, aku seperti menunggu pacar yang berkunjung, aku gelisah, tak sedikitpun aku melewatkan acara di SCTV, aku pantengi terus stasiun TV yang juga punya salah satu boru Batak keren di dalamnya, yaitu Rosianna Silalahi. Dan betul saja, segmen akhir liputan 6, menampilkan akkangku, Annette Siallagan menjadi sosok minggu ini. Aku refleks tepuk tangan, bangga, terharu, gembira. Ah, rasanya aku jadi makin rindu padanya. Tanpa ragu, dia turun tangan sendiri menyingkirkan sampah dan eceng gondok yang semakin hari semakin banyak tumbuh di permukaan Danau Toba. Mengolahnya menjadi pupuk kompos. Dapatkah kita bayangkan, ide itu muncul dari seorang ibu-ibu yang punya tanggung jawab luar biasa sehari-harinya. Mengurus suami, anak-anak, dapur, usahanya, maradat, maronan, semuanya lah. Tapi dia masih bisa menyalurkan kecintaan dan kepeduliannya pada lingkungan. Dia mendapatkan apresiasi dan tempat di hati masyarakat disekitar tempat dia tinggal, dan di hati anak-anaknya. Karena dengan begitu banggan Julia dan Otto menyebut mamak mereka sebagai mamak yang concern terhadap kebersihan lingkungan Danau Toba. Dia bahkan bersikap seperti mamak-mamak Batak tulen pada saat memarahi orang-orang yang mengotori Danau Toba. Dia katakan “kalau ada orang yang mau ngotorin, buang sampah sembarangan, aku langsung pegang pukul-pukul itu, dan suaraku kuat-kuat, kukatakan : ai na marhua i do hamu mangotori tao on, muruk ma annon namboru I”. di bagian ini, sungguh aku tak dapat menahan keinginanku untuk tertawa sejadi-jadinya. Pesan yang dia sampaikan tidak pernah berubah, mengajak semua orang mencintai lingkungan, terutama mengajak orang-orang, khususnya orang Batak untuk peduli dengan lingkungan Danau Toba yang semakin hari semakin memprihatinkan.

Seusai acara itu, aku mengirimkan sms padanya, mengatakan bahwa aku sangat bangga padanya, dan aku mengangkat 4 jempol untuknya. Lalu dia balas bertanya “anggi, 4 do thumbs?” aku jawab, aku akan pinjam jempol orang lain untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya padanya atas usaha dan perjuangannya selama ini. Dan aku juga menyampaikan agar dia tidak berhenti dengan perjuangannya. Dan hanya satu keinginan dia supaya pesannya tersampaikan, dan save our environtment, save Lake Toba, and come to Lake Toba.

Pasti ka, suatu saat aku akan mengunjungi rumahmu, memenuhi undanganmu. Merasakan kehangatan keluargamu. Pasti 😉

15 Tanggapan to “The Inspiring Annette Siallagan”

  1. goklas sinurat Says:

    waoh mantap jg tulisan mu ito utuk memuji kakakmu itu????
    semoga boru siallagan-Borusiallagan yang baru lahir untuk merawat danau toba itu……

    Partalitoruan
    Memang dia sangat pantas untuk dibanggakan ito 🙂

  2. Hematov Purba Says:

    Dan sekarang yang menjadi tugas kita adalah bagaimana agar orang Batak yang lahir di perantauan (dan mungkin juga yang lahir di bonapasogit) semakin mengenal budaya dan Tano Batak sehingga mereka juga bangga menjadi Batak. Banyak generasi muda Batak tidak menemukan apa yang dapat dibanggakan dari Habatahon. Inilah tantangan yang harus kita jawab bersama.

  3. Danau Toba yang semestinya adalah kebanggaan kita sebagai orang batak, tapi bagaimanakah dia menjadi indah kalau tidak dilestarikan?

    Saya salut dengan br. Siallagan yang memberikan hidupnya untuk Danau Toba, mengingatkan saya akan vander Tuuk yang telah mempromosikannya ke dunia luar sana.

    Lestarikan Danau Toba, hidup Sillagan…

  4. Maulina br sirait Says:

    Coba kemarin itu ditulis di Bolg nya ini Des…jd saya bisa ikut nonton waktu acara di SCTV itu. semoga aja ada lagi orang seperti kakak itu yg mau peduli dengan keadaan Danau Toba. thanks.

  5. setuju!!!
    she’s so inspiring.
    sayang,,,aku blm sempat kenal lbh dekat dek ;-(

  6. luar biasa, kita harus malu dan berbuat lebih baik lagi, bukan hanya danau tobanya, tetapi lingkungannya, termasuk bukit, gunung dan huannya. kesadaran akan lingkungan harus kita pupuk dan laksanakan secara bersama. asa, tinallik bulung sihupi pinarsaong bulung siala, unang sumolsol di pudi ndada sipaingot na so ada.

  7. Benar2 Batak keren!!!
    Ini aku pinjami jempolku,to:-)

    horas
    ANTONI PASARIBU

    Solfegio

  8. david tigor siregar Says:

    kenapa orang asing yg peduli sama tanah batak sedang orang bataknya kurang peduli?
    dulu nomensen sekarang annette siallagan (masih orang jerman?) koq jerman lagi sih?
    selamat natal dan tahun baru buat semua.

  9. Foto Annette Siallagan dapat dilihat di sini.

  10. Franz Sinaga Says:

    Super…

    Saya kagum sama Annette…

    Saya mahasiswa tingkat 1 Teknik Lingkungan UI

    Saya tau annette swaktu nonton acara di SCTV..

    saya juga ingin mengenal lebih jauh sosok yang dicintai danau toba itu…
    Kalu diperkenankan saya bisa punya nomor teleponnya, tolong kirim ke email saya.
    Terima Kasih banyak..

  11. horas, saya juga tinggal 1 kecamatan dengan keluarga Annete, thats right! annete keren.
    salute for annete

  12. Horas ito. Aq sorg jurnalist berdomisili di Tobasa. bbrp hri yg lalu, aq nonton liputan 1/2 jam biografy Annette Siallagan di TVone ” Tanpa tanda jasa TVone. salut campur takjub. aq jd ingat sma temanku Ir.Nomrot Nababan MM peraih inofator trbaik bidang tekhnologi tepat guna se Indonesia. saat ini lg sosialisasikn pembuatn kompos & tyssu dri enceng gondok skaligus ciptakn mesinny sndri.kykny ad juga gunanya mmperkenalknny. buat ito, jnji mengunjungi itu sgt sakral. jgn ampe gk jd.

  13. Tadi malam saya menonton sosoknya di TVOne (Tanpa Tanda Jasa) aduuuhhh saya sangat kagum dan hormat pada Ibu Annette ini, dengan gagasan sederhananya tapi sangat penting! Bukan semata menyelamatkan lingkungan, tapi menyelamatkan kehidupan.
    Saya bahkan menemukan alaman blog ini, karena sedang mencari informasi lebih jauh tentang beliau. Saya ingin berkenalan lebih dekat dengan beliau.

  14. Greos Simarmata Says:

    Aku juga turut bangga buat ibu Anette Siallagan buat komitmen dan pengorbanan melestarikan Lake Toba.

  15. patricia manurung Says:

    saya butuh video tentang gerakan memberantas eceng gondok d danau toba ini. Bisaa?? gmn caranya??
    Thank’s before

Tinggalkan Balasan ke patricia manurung Batalkan balasan